Pengenalan Kelitbangan PUPR - Lentera CPNS

Pengenalan Kelitbangan Bidang Jalan dan Jembatan merupakan kegiatan bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2017 yang wajib diikuti sebagai salah satu syarat kelulusan. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 42 hari kerja, untuk yang mengambil jafung teknik jalan dan jembatan, maka diarahkan ke Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), untuk yang jafung teknik pengairan ke Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR), dan selebihnya di Pusat Litbang Pemukiman (PUSKIM) Kementerian PUPR yang berlokasi di Kota Bandung. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah CPNS Kementerian PUPR dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung serta mampu beradaptasi mengenai kondisi lingkungan kerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain itu CPNS Kementerian PUPR dituntut untuk mendalami topik khusus, dan untuk teknik jalan dan jembatan diharapkan memberikan ide konsep terkait dengan kegiatan penelitan serta pengembangan jalan dan jembatan.

Pengenalan Pembinaan Profesi (Lanjutan dari Latsar) - Lentera CPNS

Setelah rangkaian latsar diakhiri dengan seminar aktualisasi dan ujian, ada beberapa pelatihan dasar lainnya yang berupa pengenalan awal tentang profesi di Kementerian PUPR. Pelatihan ini meliputi Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional (Latsarfung) selama 3 hari, Pelatihan Dasar Teknis (latsartek) selama 3 hari, dan Pelatihan Manajemen Konstruksi (MK) juga selama 3 hari kerja. Bertempat di Balai Diklat yang sama, ketiga pelatihan ini membuka wawasan tentang ASN di Kementerian PUPR dan sebagai pengantar untuk mengikuti Diklat yang sebenarnya setelah pengangkatan menjadi PNS.
Foto Bersama Setelah Latsarfung

Pelatihan Dasar (Part 3) - Lentera CPNS

Pada part 3 kali ini, penulis akan sedikit mengulas tentang Kelas B Surabaya, Balai Diklat VI Surabaya. Seperti yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya, dengan jumlah CPNS yang nyaris seribu orang, maka Kementerian membagi ke dalam 4 Batch, mulai dari saat Bela Negara. Selanjutnya kembali dibagi menjadi 4 lokasi Latsar, terdiri dari Balai Diklat Jakarta, Bandung, Jogja, dan Surabaya. Untuk masing-masing balai juga kembali dipisahkan menjadi 2 kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B, dengan masing-masing jumlah CPNS sekitar 78 hingga 80 orang untuk Batch 1.

Pelatihan Dasar (Part 2) - Lentera CPNS

C. Acara Keagamaan 
Sebelum kegiatan pagi dimulai, sebenarnya khusus yang muslim melaksanakan shalat subuh berjamaah, dan khusus hari kamis, terdapat tausiyah dari penceramah yang hadir ke Balai Diklat. Selain itu atas inisiatif beberapa rekan CPNS, untuk setiap malam jumat dilaksankan pengajian/yasinan.

Pelatihan Dasar (Part 1) - Lentera CPNS

Pelatihan Dasar (Latsar) menurut penulis, merupakan agenda utama dalam masa orientasi CPNS yang berlangsung selama 1 tahun. Latsar ini dilaksanakan selama 43 hari kerja, bertempat di 4 Balai Diklat PUPR di wilayah Pulau Jawa. Penulis sendiri berkesempatan mengikuti latsar di Balai Diklat VI Surabaya, Batch 1 Kelas B. Balai yang berada di daerah Gayung Kebon Sari, menjadi rumah bagi CPNS selama mengikuti Latsar. Terdiri dari gedung dan bangunan yang memiliki nama-nama dari Pahlawan Sapta Taruna PU, penulis bersama rekan-rekan pria lainnya mendiami wisma Suhodo. Berangkat dengan menggunakan angkutan Kereta Api, dari Stasiun Gambir, Jakarta, hingga tiba di Surabaya dan dilanjutkan dengan moda Bus menuju Balai Diklat. 

CPNS 2017 PUPR mengikuti Bela Negara - Lentera CPNS


Agenda wajib selanjutnya setelah OJT I adalah, Bela Negara. Bertempat di Pusdiklat Bela Negara, Rumpin, Kabupaten Bogor, Kementerian PUPR menyelenggaran agenda Bela Negara untuk CPNS 2017. Berkerja sama dengan Kementerian Pertahanan, Bela Negara awalnya hanya dijadwalkan selama 1 minggu, setelah melewati beberapa proses rapat konsolidasi ditambah menjadi 2 minggu (padahal Bapak Menteri menginginkan selama 1 bulan... ampun Pak T_T). 

Masa Orientasi CPNS 2017 di Kementerian PUPR - Lentera CPNS

Orientasi umum yang dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk CPNS dilaksanakan di Gedung Auditorium Kementerian PUPR. Jumlah CPNS yang mendekati 1000 orang membuat gedung auditorium ini penuh sesak, terutama pada saat pagi dan sore hari (karena ada absensi manual). CPNS yang mengikuti orientasi ini kemudian dibagi menjadi 17 kelompok. Nama-nama kelompok pada masa orientasi ini menggunakan kata-kata yang lazim ataupun slogan-slogan yang digunakan di lingkungan Kementerian PUPR. Penulis sendiri tidak hafal keseluruhan 17 kelompok tersebut (ada akhlaqul karimah, berkerja keras, bertindak tepat, bergerak cepat, dll), dan penulis sendiri tergabung pada kelompok Visioner.

Agenda - Agenda Yang Harus Dilewati CPNS Kementerian PUPR 2017

Jalan menuju pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil tahun 2017, khususnya CPNS di Kementerian PUPR, tidak hanya sekedar mengikuti "prajabatan" seperti pada tahun-tahun sebelum moratorium penerimaan CPNS. Melalui Peraturan Menteri Pan-RB, No 11 Tahun 2017, setiap CPNS harus melewati masa orientasi selama 1 tahun, dan harus lulus dari beberapa rangkaian pendidikan. Pada Kementerian PUPR, penulis sendiri yang merupakan CPNS angkatan 2017, ingin sedikit berbagi tentang beberapa agenda yang telah dilalui selama masa orientasi. Berikut adalah agenda-agenda yang telah penulis lalui : 

Isu VS Core Issue - Lentera CPNS

Bila merujuk pada tulisan sebelumnya, seorang CPNS haruslah melaksanakan Aktualisasi dan Habituasi selama Latsar. Namun, pastilah CPNS tersebut memiliki isu yang akan diangkat menjadi topik, sehingga apa yang dibutuhkan atau apa yang akan dilakukannya selama aktualisasi menjadi terarah. Ada dua hal yang menarik, yaitu Isu dan Core Issue. Kenapa demikian? Hal tersebut dikarenakan seorang CPNS pastilah tidak saja menemukan 1 (satu) isu yang akan diangkat, namun ada beberapa hal yang dapat diangkat. Untuk itu, ia harus benar-benar menetapkan sebuah Core Isu yang cocok dan ia mampu untuk mencarikan ide atau setidaknya solusi pemecahan dari isu tersebut. Tentunya isu ini harus disetujui (approval) dari Mentor si CPNS. 

Aktualisasi Dan Habitutasi - Lentera CPNS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004, Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. CPNS yang juga bagian dari ASN, dalam melaksanakan fungsinya tersebut nantinya, diperlukan penanaman nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Penanaman nilai-nilai ini tentunya melalui mata diklat sesuai dengan bagian-bagian dari ANEKA itu sendiri. Selain itu, CPNS juga dibekali pemahaman tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI melalui mata diklat Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole Of Government